ARTICLE AD BOX
Mugiyanti, Erik (2025) Analisa Penggunaan Manitol dan Dexamethasone pada Pasien Tumor Otak di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Periode 2018-2023. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Tumor otak adalah neoplasma yang berasal dari jaringan intrakranial, termasuk meningen, dan memiliki berbagai derajat keganasan, mulai dari jinak hingga ganas atau agresif. Tumor otak dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya melalui perubahan status mental, defisit neurologis, serta menciptakan beban sosial dan ekonomi yang besar, bahkan menyebabkan kematian. Di tingkat global, prevalensi tumor otak mencapai 6 kasus per 100.000 orang per tahun, dengan angka tertinggi di negara-negara seperti Eropa Utara, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada. Di Indonesia, prevalensi tumor atau kanker otak juga mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, namun data epidemiologi masih sangat terbatas. Metode: Penelitian ini menggunakan metode retrospektif deskriptif berdasarkan data dari RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Laboratorium Sentral Diagnostik Patologi Makassar, serta kajian literatur dari berbagai sumber ilmiah seperti PNPK, CBTRUS, dan Riskesdas. Hasil: Tumor otak dapat menyebabkan edema otak yang meningkatkan tekanan intrakranial (TIK), yang berpotensi menimbulkan gejala serius seperti sakit kepala, muntah, gangguan penglihatan, perubahan perilaku, dan kejang. Manitol sebagai agen osmotik sering digunakan untuk menurunkan TIK melalui efek osmotik yang meningkatkan oksigenasi otak. Selain itu, dexamethasone sebagai glukokortikoid dapat mengurangi edema dan peradangan di sekitar tumor, sehingga berperan dalam penurunan TIK yang pada gilirannya dapat meringankan gejala yang dirasakan pasien tumor otak. Kesimpulan: Penggunaan manitol dan dexamethasone efektif dalam menurunkan TIK dan meringankan gejala pada pasien tumor otak, tetapi perlu kehati-hatian dalam penggunaannya untuk menghindari efek samping yang merugikan.
Actions (login required)
