ARTICLE AD BOX
Himawati, Sausana Alia (2025) SEJALAN TAK SELALU SEJALUR: PERBEDAAN RESPONS AUSTRALIA DAN SELANDIA BARU TERHADAP JOINT STATEMENT FIVE EYES ON HONG KONG. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
Abstract
Hubungan Australia dan Selandia Baru dengan China dalam konteks rivalitas ASChina menjadi isu penting dalam politik luar negeri kedua negara. Meskipun samasama anggota Five Eyes, keduanya merespons Joint Statement Five Eyes on Hong
Hong secara berbeda. Australia, di bawah kepemimpinan Scott Morrison selalu ikut
serta, sementara Selandia Baru di bawah kepemimpinan Jacinda Ardern memilih
untuk tidak ikut serta. Oleh karena itu muncul rumusan masalah: Mengapa
Australia dan Selandia Baru memiliki respons yang berbeda terhadap Joint
Statement Five Eyes on Hong Kong?
Penelitian ini menganalisis perbedaan respons tersebut menggunakan
konsep persepsi Richard Herrmann dan teori looking-glass self dari Charles Horton
Cooley. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif John Stuart
Mill dengan teknik analisis data content analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Australia mempersepsikan China
memiliki enemy image dan melihat dirinya sebagai deputy sheriff serta forever ally
AS, sehingga selalu mengikuti kebijakan AS dalam membendung pengaruh China.
Sebaliknya, Selandia Baru melihat China memiliki kombinasi ally dan imperialist
image, serta mengidentifikasi dirinya sebagai negara pragmatis dan independent,
sehingga Selandia Baru bekerja sama dengan China dalam ekonomi, tetapi
membatasi pengaruh China melalui penerapan regulasi domestik serta bersikap
netral demi kepentingannya sendiri.
Temuan ini menunjukkan bahwa persepsi Australia dan Selandia Baru
terhadap China serta cerminan diri masing-masing negara memainkan peran
penting dalam membentuk kebijakan luar negeri kedua negara.
Kata kunci: Australia, Selandia Baru, China, persepsi, kebijakan luar negeri.
11. HI 2025
Actions (login required)
![]() |
View Item |