PERUBAHAN BUDAYA BERMUKIM MASYARAKAT DI KAWASAN TEPIAN SUNGAI MUSI Studi Kasus : Kawasan Ki Gede Ing Suro, 32 dan 35 Ilir Palembang

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

MASYITOH, HUSNUL (2023) PERUBAHAN BUDAYA BERMUKIM MASYARAKAT DI KAWASAN TEPIAN SUNGAI MUSI Studi Kasus : Kawasan Ki Gede Ing Suro, 32 dan 35 Ilir Palembang. Masters thesis, UNDIP.

Abstract

Perkembangan zaman, pertumbuhan jumlah penduduk dan
kemajuan teknologi setiap tahunnya membuat masyarakat dengan mudahnya mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia, hal ini tentunya membawa dampak positif dan negatif dalam banyak aspek. Salah satunya budaya bermukim masyarakat di tepian Sungai Musi yang ada di Kota Palembang. Penduduk asli suku Palembang dulunya bermukim di atas
air dan tepian sungai musi, mereka dianggap sebagai pembentuk kawasan tersebut yang memiliki adat istiadat dan bentuk arsitektur rumah sendiri. Perubahan budaya bermukim masyarakat ini terlihat dari pergeseran tempat tinggal dari sungai dan tepi sungai menuju ke darat serta semakin berkurangnya aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan Sungai Musi.
Penelitian ini berlokasi di kawasan Ki Gede Ing suro, 32 dan 35 Ilir Kota Palembang. Perubahan budaya bermukim masyarakat di kawasan tepian Sungai Musi dilihat dari elemen fisik (bangunan rumah, fasilitas umum, sirkulasi, dan struktur konstruksi) serta elemen non fisik (budaya, lingkungan, pertumbuhan penduduk, taraf pendidikan dan ekonomi). Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui perubahan budaya bermukim seperti apa yang terjadi pada permukiman masyarakat di tepian Sungai Musi dan mengapa masyarakat tepian Sungai Musi memilih untuk
meninggalkan budaya bermukim di tepian sungai. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif eksploratif, dimana dilakukan observasi dalam skala makro (kawasan), meso (kelompok rumah) dan mikro (rumah tinggal) kemudian dianalisis dengan cara melakukan perbandingan dalam skala waktu (dulu dan sekarang) sehingga menghasilkan perbandingan dan pengetahuan yang informatif pada lokasi penelitian. Kesimpulan dari lapangan yang didapat bahwa perubahan budaya bermukim masyarakat di tepian Sungai Musi terjadi karena kebutuhan masyarakat untuk penambahan ruang tetapi di tepian sudah
tidak efisien untuk pengembangan rumah serta kepadatan permukiman yang disebabkan karena tidak adanya perencanaan pembangunan permukiman yang mengakibatkan permukiman terbentuk secara alami dan menjadikan lingkungan padat penduduk yang tergolong kumuh.
Kata Kunci: Kota Palembang; Budaya Bermukim; Kawasan Tepian Sungai Musi; permukiman.

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Eprints UNDIP
Eprints UNDIP