ARTICLE AD BOX
INDRIASTUTI, Maya (2024) PERAN VISIBILITAS ORGANISASI DALAM MEMEDIASI PENGARUH NARSISME CEO DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ENVIRONMENTAL, SOCIAL, DAN GOVERNANCE. Doctoral thesis, UNDIP: Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Abstract
Pengungkapan environmental, social, dan governance (ESG) merupakan alat
pengukuran dalam perkembangan pengungkapan informasi atas dampak dari
praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola yang dilaksanakan oleh perusahaan.
Tujuan dari disertasi ini adalah untuk menguji pengaruh narsisme CEO, kinerja
keuangan terhadap pengungkapan ESG pada seluruh perusahaan se-ASEAN
dengan menempatkan visibilitas organisasi sebagai variabel intervening. Disertasi
ini menggunakan populasi sebanyak 3.000 perusahaan publik di ASEAN selama
tahun 2014-2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
sehingga menghasilkan sampel sebanyak 295 perusahaan publik di ASEAN dengan
2.655 annual report dan sustainability report. Alat analisis untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik STATA versi 17.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan empat (4) dari tujuh (7) hipotesis
yang diajukan dapat diterima. Narsisme CEO dan kinerja keuangan mempunyai
pengaruh positif terhadap visibilitas organisasi dan pengungkapan ESG sedangkan
visibilitas organisasi berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ESG. Selain itu
visibilitas organisasi tidak mampu memediasi pengaruh narsisme CEO dan kinerja
keuangan terhadap pengungkapan ESG. Semua variabel kontrol firm level tidak
mampu meningkatkan visibilitas organisasi dan pengungkapan ESG. Dari
perspektif teori psikoanalis, narsisme CEO berpengaruh negatif terhadap visibilitas
organisasi dan pengungkapan ESG. Narsisme CEO dan kinerja keuangan
berpengaruh positif terhadap visibilitas organisasi dan pengungkapan ESG pada
tiap skor-nya. Hasil uji GMM konsisten dengan hasil analisis awal. Semua variabel
penelitian tidak terdapat perbedaan pada saat pre covid maupun covid. Pada panel
A, NCEO tertinggi di Indonesia dan terendah di Vietnam. Kinerja keuangan
tertinggi di Philipina dan terendah di Thailand. Pada panel B, visibilitas organisasi
tertinggi di Malaysia dan terendah di Vietnam. Kinerja keuangan tertinggi di
Indonesia dan terendah di Singapura.
Secara teoritis, temuan penelitian ini berimplikasi pada teori upper echelons
dan teori legitimasi. Secara praktis, temuan penelitian ini dapat menjadi referensi
bagi perusahaan di negara ASEAN untuk melakukan pengungkapan ESG dengan
konsisten, sebagai acuan bagi pemerintah untuk membuat aturan tentang
pentingnya mengungkapkan kegiatan ESG pada annual report maupun pada
sustainability report dengan lebih lengkap, dan sebagai dasar bagi investor untuk
membuat keputusan terkait investasi, terutama bagi investor yang peduli dengan isu
sosial, lingkungan dan tata kelola organisasi. Penelitian ini mempunyai beberapa
keterbatasan, antara lain banyak sampel terbuang pada riset, kesulitan dalam
mengakses annual report, dan subjektivitas peneliti terkait dengan pengukuran
CEO. Oleh karena itu agenda untuk penelitian mendatang adalah menggunakan
sampel penelitian pada perusahaan nonASEAN, menggunakan pengukuran lain
untuk narsisme CEO, dan menggunakan content analysis secara terpisah dalam
mengukur narsisme CEO.
Actions (login required)
![]() |
View Item |