Peran Kekerabatan Sebagai Modal Sosial Dalam Pemenangan Kontestasi Pileg Tahun 2024 di Kabupaten Sumbawa

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Hidayat, Nanang and Siti Kholifah, S.Sos., M.Si., Ph.D. (2024) Peran Kekerabatan Sebagai Modal Sosial Dalam Pemenangan Kontestasi Pileg Tahun 2024 di Kabupaten Sumbawa. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Fenomena keluarga dinasti politik selalu muncul pada kontestasi pemilihan umum dan rata-rata mendapatkan kemenangan. Calon legislatif dari keluarga dinasti politik ini diyakini memiliki kekuatan yang lebih besar untuk memenangkan keluarganya. Selain itu, keluarga yang menjabat sebagai aktor politik, baik kepala daerah maupun anggota dewan memiliki pengaruh yang kuat dalam mendukung keluarganya, seperti yang terjadi di Sumbawa. Kemenangan ini diraih dengan adanya peran jaringan kekerabatan yang sangat kuat antara keluarga dan masyarakat. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis peran kekerabatan calon legislatif sebagai modal sosial dalam pemenangan pileg tahun 2024 di Kabupaten Sumbawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dan dianalisis menggunakan teori modal sosial Robert D. Putnam, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua peran kekerabatan yang digunakan dalam pileg tahun 2024, yaitu peran kekerabatan sedarah dan peran kekerabatan tidak sedarah. Peran kekerabatan sedarah berasal dari keluarga dinasti politik seperti bupati atau anggota dewan untuk memenangkan anaknya. Kemenangan ini didapatkan dengan cara memanfaatkan jaringan dan kepercayaan yang dibangun oleh orang tuanya sebagai pejabat politik. Selain itu, peran kekerabatan tidak sedarah dapat berupa hubungan pertemanan, tetangga, organisasi dan lain sebagainya yang dijalin dengan silahturahmi dan pemberian bantuan. Akhirnya, menimbulkan Lenge Rasa yaitu rasa sungkan jika tidak membantu orang yang telah berjasa baginya sehingga meningkatkan peluang untuk mendapatkan dukungan.

English Abstract

The phenomenon of political dynasty families always appears in general election contests and on average wins. Legislative candidates from political dynasty families are believed to have greater power to win their families. In addition, families who serve as political actors, both regional heads and council members, have a strong influence in supporting their families, as happened in Sumbawa. This victory was achieved with the role of a very strong kinship network between family and society. This study intends to analyze the role of legislative candidate kinship as social capital in winning the 2024 legislative election in Sumbawa Regency. The method used in this study is a qualitative approach and is analyzed using Robert D. Putnam's social capital theory, with data collection through observation, in-depth interviews and documentation. The results of this study indicate that there are two kinship roles used in the 2024 legislative election, namely the role of blood kinship and the role of non-blood kinship. The role of blood kinship comes from political dynasty families such as regents or council members to win their children. This victory was achieved by utilizing the network and trust built by their parents as political officials. In addition, the role of non-blood kinship can be in the form of friendship, neighbor, organization and so on which are established through friendship and assistance. Finally, it creates Lenge Rasa, which is a feeling of reluctance if one does not help someone who has done him a favor, thus increasing the opportunity to get support.

[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nanang Hidayat.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UB
Repository UB