ARTICLE AD BOX
Abstract
Kemajuan teknologi Virtual Reality (VR) telah menciptakan peluang baru dalam pariwisata, menawarkan pengalaman yang mendalam tanpa kunjungan langsung. Penelitian ini mengembangkan aplikasi wisata kuliner walking tour VR, Nguriling Bogor dina VR: Episode Lawang Rangga Gading, dengan menggunakan metodologi Multimedia Development Life Cycle (MDLC) untuk mempromosikan wisata kuliner di daerah Lawang Rangga Gading. Aplikasi ini menampilkan 10 Point of Interest (POI), termasuk 1 lokasi pengantar di Lawang Surya Kencana dan 9 di Lawang Rangga Gading, dengan total 15 sphere. Sphere tersebut dikategorikan ke dalam tiga tipe: POI jenis 1 (1 sphere hanya foto 360°), POI jenis 2 (2 sphere dengan tambahan video 360°), dan POI jenis 3 (3 sphere dengan tambahan video 360° dan kuis kuliner). Pengujian kegunaan pada iterasi kedua melibatkan 8 skenario fitur dengan 6 responden, menghasilkan skor System Usability Scale (SUS) sebesar 67,9, meningkat dari 62,3 pada iterasi pertama. Skor ini termasuk dalam kategori D, Ok, dan Marginal High, sehingga aplikasi ini dapat diterima dalam ambang batas minimum. Namun, peningkatan dalam pengalaman pengguna dan pengoptimalan konten masih diperlukan.
The advancement of Virtual Reality (VR) technology has created new opportunities in tourism, offering immersive experiences without direct visits. This study develops a VR walking tour culinary application, Nguriling Bogor dina VR: Episode Lawang Rangga Gading, using the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) methodology to promote culinary tourism in the Lawang Rangga Gading area. The application features 10 Points of Interest (POI), including 1 introductory location in Lawang Surya Kencana and 9 in Lawang Rangga Gading, with a total of 15 spheres. The spheres are categorized into three types: POI type 1 (1 sphere with 360° photos only), POI type 2 (2 spheres with 360° videos), and POI type 3 (3 spheres with 360° videos and culinary quizzes). Usability testing in the second iteration involved 8 feature scenarios with 6 respondents, resulting in a System Usability Scale (SUS) score of 67.9, up from 62.3 in the first iteration. This score falls within the D, Ok, and Marginal High categories, making the application acceptable within the minimum threshold. However, improvements in user experience and content optimization are still necessary.