ARTICLE AD BOX
PUTRA, BAGAS SURYA (2024) PENGARUH Saccharomyces cerevisiae DOSIS BERBEDA TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN DAN PROFIL DARAH PADA IKAN GABUS (Channa striata) (24da238). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Abstract
Ikan gabus (C. striata) merupakan ikan yang bernilai ekonomis dan
penyebaran di Indonesia meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua. Spesies yang memiliki daging tebal dan putih menjadikan ikan gabus
bernilai cukup mahal baik dalam bentuk segar maupun kering. Peningkatan sistem
imun dapat dilakukan dengan penggunaan imunostimulan berupa probiotik. Salah
satu jenis probiotik yang dapat menjadi imunostimulan untuk meningkatkan sistem
imun dan juga mempercepat pertumbuhan yaitu Saccharomyces cerevisiae.
Penambahan S. cerevisiae ke dalam pakan dapat meningkatkan daya cerna
sehingga memicu pertumbuhan ikan gabus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji pengaruh pemberian S. cerevisiae dengan dosis berbeda terhadap
performa pertumbuhan, profil darah dan resistensi bakteri A. hydrophila pada ikan
gabus (C. striata) dan dosis terbaik pemberian S. cerevisiae terhadap performa
pertumbuhan, profil darah dan resistensi bakteri A. hydrophila pada ikan gabus (C.
striata). Metode yang digunakan merupakan metode eksperimental dengan
Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu
penambahan S. cerevisiae yang difermentasikan dalam pakan komersil pada ikan
dengan dosis 0 g/kg pakan (perlakuan A), dosis 1g/kg pakan (Perlakuan B), dosis
2g/kg pakan (Perlakuan C), dan dosis 4g/kg pakan (Perlakuan D). Ikan uji yang
digunakan berupa benih ikan gabus dengan bobot 1.7±0.1g. Pemeliharaan
dilakukan selama 38 hari dengan jumlah 18 ekor dengan kepadatan 18 ekor per 36
liter, pada hari ke-39 dilakukan infeksi A. hydrophila sebanyak 10 ekor dan diamati
selama 7 hari. Parameter yang dikumpulkan terdiri dari rasio konversi pakan
(FCR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), kelulushidupan (SR), kualitas air, dan
profil darah berupa leukosit, eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit. Hasil
penelitian menunjukan bahwa penambahan S. cerevisiae berpangaruh nyata
(P<0.05) pada FCR dan SGR dan tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap SR,
leukosit, eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa perlakuan B merupakan dosis terbaik yang menghasilkan FCR
dan SGR terbaik sebesar FCR 1.24±0.08 dan SGR 2.51±0.10%/hari.
Actions (login required)
![]() |
View Item |
6 bulan yang lalu

English (US) ·
Indonesian (ID) ·