ARTICLE AD BOX
Ferandinal, Safinka Mutiara and Fitriana, drg., Sp.BM (2025) Pengaruh Retinoic Acid terhadap Derajat Penutupan Cleft Palate pada Fetus Mencit (Mus musculus L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pendahuluan: Cleft palate merupakan kelainan kraniofasial kongenital yang terjadi akibat langit-langit mulut (palatum) tidak menyatu sempurna selama masa kehamilan sehingga membentuk sebuah celah. Bayi dengan cleft palate yang dibiarkan tanpa perawatan dapat memengaruhi kualitas hidup pasien atau bahkan dapat mengalami kematian neonatal. Kelainan ini dapat dipengaruhi oleh kontak ibu dengan obat-obatan yang digunakan selama hamil. Salah satu kandungan produk perawatan yang sering digunakan para ibu muda yaitu retinoic acid. Efek retinoic acid dapat menjadi toksik apabila terjadi akumulasi berlebih dalam waktu yang lama, terutama saat digunakan pada dosis tinggi. Tujuan: Mengetahui pengaruh retinoic acid terhadap derajat penutupan cleft palate pada fetus mencit (Mus musculus L.). Metode: Penelitian ini menggunakan metode true experimental secara in vivo pada model mencit yang diberikan retinoic acid. Mencit dibagi menjadi dua kelompok yang ditentukan secara acak. Kelompok perlakuan diberikan retinoic acid 60 mg/KgBB dengan pelarut minyak wijen pada usia kehamilan ke-10 hari, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan minyak wijen. Seluruh mencit hamil diamati dalam jangka waktu 18 hari, selanjutnya dilakukan pembedahan pada induk untuk mengambil sampel fetus. Kemudian sampel diproses untuk pemeriksaan histopatologi di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 40x. Sampel diklasifikasikan sesuai derajat penutupan palatum menurut Abbott et al. (1994). Hasil: Penelitian ini dianalisis dengan Uji Mann-Whitney, menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara derajat penutupan cleft palate fetus mencit pada kelompok yang diberikan retinoic acid. Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan terhadap derajat penutupan cleft palate fetus usia 18 hari pasca pemberian retinoic acid dengan dosis 60 mg/KgBB secara oral pada induk mencit usia kehamilan ke-10 hari.
English Abstract
Introduction: Cleft palate is a congenital craniofacial disorder that occurs when the palate does not fuse completely during pregnancy resulting in the formation of a gap. Infants with cleft palate that left untreated can affect the patient's quality of life or may even experience neonatal death. The disorder can be affected by maternal contact with medications used during pregnancy. One of the ingredients in the skin care products often used by young mothers is retinoic acid. The effects of retinoic acid can be toxic if excessive accumulation occurs over a long period of time, especially when used at high doses. Objective: To determine the effect of retinoic acid on the prevalence of cleft palate in fetal mice (Mus musculus L.). Method: This study uses a true experimental method in vivo on the model of mice given with retinoic acid. Mice were divided into two groups determined randomly. The treatment group was given retinoic acid 60 mg/KgBB with sesame oil solvent on the 10th day of gestation, while the control group was only given sesame oil. All pregnant mice were observed for a period of 18 days, then the mother was dissected to take fetal samples. The samples were processed for histopathological examination under a light microscope with 40x magnification. Samples were classified according to the degree of palate closure by Abbott et al. 1994. Result: This study was analyzed by Mann-Whitney test, showing there was a significant difference between the prevalence of cleft palate fetus mice in the group given retinoic acid. Conclusion: There is a significant difference in the prevalence of cleft palate of 18-day-old fetuses after oral administration of Retinoic acid at a dose of 60 mg/KgBB to the mother mice at the 10th day of gestation.
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Safinka Mutiara Ferandinal.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |