Pengaruh Rasio Bahan Dengan Pelarut Etanol-Air Terhadap Kadar Tanin dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dari Dedak Sorgum

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Christiawan, Nicholas Alexander and Ahmad Zaki Mubarok, STP., M.Si ., Ph.D. (2025) Pengaruh Rasio Bahan Dengan Pelarut Etanol-Air Terhadap Kadar Tanin dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dari Dedak Sorgum. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sorgum adalah tanaman golongan serealia. Sorgum memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan pengganti padi. Permasalahan penanganan biji sorgum menjadi produk olahan adalah terdapatnya kandungan tannin pada biji. Pelepasan tanin dari lapisan kulit sorgum dapat dilakukan melalui penyosohan. Pada prinsipnya penyosohan bertujuan untuk melepas lapisan kulit perikarp dan germ namun lapisan aleuron dan bagian dalam tetap terjaga. Tanin diketahui merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan. Ekstraksi merupakan proses pemisahan komponen dalam padatan atau cairan ke dalam cairan lain dengan penambahan suatu pelarut. Pada penelitian ini digunakan metode maserasi karena sampel berupa limbah tanin bubuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi bahan-pelarut yang optimal untuk ekstraksi tanin dan menentukan kualitas kadar tanin yang dihasilkan melalui proses ekstraksi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu kombinasi bahan-pelarut dengan 4 kali pengulangan. Variabel respon yang diukur meliputi kadar tanin dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan 1:5 dengan kadar tanin 3.54% dan aktivitas antioksidan sebesar 41.97 ppm.

English Abstract

Sorghum is a cereal crop. It has the potential to be developed as a food substitute for rice. The problem of handling sorghum seeds into processed products is the presence of tannin content in the seeds. The release of tannin from the sorghum skin layer can be done through shaving. In principle, shaving aims to remove the pericarp and germ skin layers but the aleurone and inner layers are maintained. Tannins are known to be active secondary metabolite compounds that have several properties, namely as astringents, anti-diarrhea, anti-bacterial and antioxidants. Extraction is the process of separating components in solids or liquids into other liquids with the addition of a solvent. In this study, the maceration method was used because the sample was tannin waste in the form of powder. The purpose of this study was to determine the optimal solvent-material combination for tannin extraction and determine the quality of tannin content produced through the extraction process. The research method used was descriptive qualitative. The experimental design in this study used a completely randomized design (CRD) with the treatment, namely the solvent-ingredient combination with 4 repetitions. Response variables measured include tannin content and antioxidant activity. The results showed that the best treatment was obtained in the 1:5 treatment with tannin content of 3.54% and antioxidant activity of 41.97 ppm

[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nicholas Alexander Christiawan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UB
Repository UB