Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi dan Konsentrasi Pupuk Hayati pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)

Agustiani, Diana and Prof. Dr. Ir. Sudiarso, M.S. and Paramyta Nila Permanasari, S.P., M.Si (2024) Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi dan Konsentrasi Pupuk Hayati pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang termasuk dalam famili Solanaceae yang dapat dibudidayakan di dataran rendah hingga tinggi. Tomat memiliki nilai ekonomis tinggi serta kaya akan vitamin seperti vitamin A, vitamin E, vitamin C, protein, lemak, serat, dan energi yang lebih tinggi. Produktivitas tomat di Indonesia pada tahun 2020-2021 berturut-turut yaitu 18,93 ton ha-1 dan 18,91 ton ha-1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tomat masih rendah jika dibandingkan dengan potensi hasil tomat varietas Servo yang mencapai 45,33-75,58 ton ha-1. Rendahnya produktivitas tomat di Indonesia antara lain disebabkan oleh tanah yang kurang subur akibat penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus sehingga kandungan bahan organik dalam tanah rendah. Selain itu, dapat menyebabkan tanah menjadi keras, kurang mampu menyimpan air, dan dapat menyimpan residu toksik yang dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi dan kualitas tanah yaitu dengan penambahan bahan organik melalui pupuk kandang dan pupuk hayati sehingga dapat meminimalisir efek negatif penggunaan pupuk anorganik. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil interaksi dosis pupuk kandang dan konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juli 2024 yang berlokasi di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor yaitu dosis pupuk kandang dan konsentrasi pupuk hayati. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang yang terdiri dari 3 jenis perlakuan yaitu (M1): Tanpa Pupuk, (M2): Pupuk Kandang Sapi 20 ton ha-1, dan (M3): Pupuk Kandang Sapi 30 ton ha-1. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk hayati yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu (P1): 2 ml l-1, (P2): 4 ml l-1, dan (P3): 6 ml l-1. Perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Setiap petak terdapat 32 tanaman yang terdiri dari 4 sampel tanaman destruktif serta 8 tanaman sampel non destruktif dan tanaman panen. Total tanaman yang digunakan adalah 864 tanaman. Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, umur berbunga, jumlah bunga per tanaman, presentase fruit set, jumlah buah per tanaman, ukuran buah, bobot buah per buah, bobot buah per tanaman, dan hasil per hektar. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pada pertumbuhan dan hasil produksi tanaman tomat, aplikasi pupuk hayati dapat mengurangi pemberian dosis pupuk kandang sapi. Hasil penelitian pada perlakuan konsentrasi pupuk hayati 4 ml l-1, diketahui dapat mengurangi pemberian dosis pupuk kandang sapi hingga 20 ton ha-1 pada parameter pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.

English Abstract

Tomatoes are one of the horticultural commodities included in the Solanaceae family that can be cultivated in lowlands to highlands. Tomatoes have high economic value and are rich in vitamins such as vitamin A, vitamin E, vitamin C, protein, fat, fiber, and higher energy. Tomato productivity in Indonesia in 2020- 2021 was 18.93 tons ha-1 and 18.91 tons ha-1, respectively. These results show that tomato productivity is still low when compared to the potential yield of Servo tomato varieties which reaches 45.33-75.58 tons ha-1. The low productivity of tomatoes in Indonesia is partly due to less fertile soil due to the continuous use of inorganic fertilizers so that the organic matter content in the soil is low. In addition, it can cause the soil to become hard, less able to store water, and can store toxic residues that can pollute the environment. Therefore, efforts are needed to improve soil conditions and quality, namely by adding organic matter through manure and biological fertilizers so that the negative effects of using inorganic fertilizers can be minimized. The purpose of this study was to determine the results of the interaction of manure doses and biological fertilizer concentrations on the growth and yield of tomato plants. The study was conducted in March - July 2024 located in Sumbersekar Village, Dau District, Malang Regency. The method used in this study was a Factorial Randomized Block Design (FRBD) consisting of two factors, namely manure doses and biological fertilizer concentrations. The first factor is the manure dose consisting of 3 types of treatments, namely (M1): Without Fertilizer, (M2): Cow Manure 20 tons ha-1, and (M3): Cow Manure 30 tons ha-1. The second factor is the concentration of biological fertilizer consisting of 3 treatment levels, namely (P1): 2 ml l-1, (P2): 4 ml l-1, and (P3): 6 ml l-1. The treatment was repeated 3 times, so that 27 experimental plots were obtained. Each plot contains 32 plants consisting of 4 destructive plant samples and 8 non-destructive sample plants and harvested plants. The total number of plants used was 864 plants. The variables observed consisted of plant height, number of leaves, leaf area, flowering age, number of flowers per plant, percentage of fruit set, number of fruits per plant, fruit size, fruit weight per fruit, fruit weight per plant, and yield per hectare. The results of the study showed that in the growth and production of tomato plants, the application of biofertilizers can reduce the dose of cow manure. The results of the study on the treatment of 4 ml l-1 biofertilizer concentration, it is known that it can reduce the dose of cow manure up to 20 tons ha-1 on the parameters of growth and yield of tomato plants.

Text (DALAM MASA EMBARGO) Diana Agustiani.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item