Pendekatan Thermal Unit untuk Menentukan Fase Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) pada Ketinggian Tempat yang Berbeda

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Syifa, Halimatusy and Prof. Dr. Ir. Arifin, M.S and Sisca Fajriani, S.P., M.P (2024) Pendekatan Thermal Unit untuk Menentukan Fase Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) pada Ketinggian Tempat yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman selada memiliki prospek dan nilai ekonomis tinggi dikarenakan mengalami peningkatan permintaan. Permintaan terhadap tanaman selada di wilayah Jawa Timur terus meningkat seiring dengan peningkatan penduduk. Peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi luasan lahan produktif sehingga berdampak pada hasil produksi. Ketinggian tempat yang berbeda akan mempengaruhi kondisi iklim mikro tanaman dan kualitas hasil tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari waktu pencapaian kebutuhan satuan panas setiap fase pertumbuhan dan mengetahui pengaruh ketinggan tempat terhadap kualitas hasil tanaman selada varietas grand rapid rapid pada dua ketinggian tempat yang berbeda. Hipotesis yang diajukan adalah dataran menengah memiliki waktu pencapaian kebutuhan satuan panas lebih cepat dan kualitas hasil lebih baik dibandingkan dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2024 pada ketinggian tempat yang berbeda. Lokasi yang pertama yaitu di PT. Agrifarm Daya Sentosa Reyakasa, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dengan ketinggian 799 mdpl dan di Bedjana Hidroponik, Kecamatan Sukun, Kota Malang dengan ketinggian tempat 508 mdpl. Thermal unit merupakan salah satu satu metode pendekatan agronomi dan klimatologi yang digunakan untuk menentukan waktu tanam, memprediksi panen dan menentukan varietas yang digunakan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Perhitungan sampel menggunakan stratified sampling berdasarkan populasi yang dibagi berdasarkan strata meliputi umur tanaman, tingkat kematangan, dan ukuran tanaman sesuai dengan deskripsi varietas. pengumpulan data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder. Variabel pengamatan yang dilakukan dalam penelitian meliputi variabel pertumbuhan, hasil tanaman dan lingkungan. Pengamatan variabel pertumbuhan tanaman panjang tanaman dan jumlah daun. Pengamatan variabel hasil tanaman yaitu luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan warna daun. Pengamatan variabel lingkungan meliputi pengukuran suhu udara minimum dan maksimum, kelembapan udara minimum dan maksimum, dan intensitas radiasi matahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dataran tinggi membutuhkan waktu pencapaian thermal unit selama 74 hari sedangkan di dataran menengah selama 42 hari. Variabel pertumbuhan tanaman selada di dataran tinggi memiliki rerata panjang tanaman sebesar 17 cm dan jumlah daun 8 helai. Variabel hasil tanaman meliputi rerata per tanaman yaitu luas daun 580, 65 cm2, bobot segar tanaman 89,53 g, dan bobot kering tanaman 5,73 g. Variabel pertumbuhan tanaman selada di dataran menengah memiliki rerata panjang tanaman sebesar 24 cm dan jumlah daun 11 helai. Variabel hasil tanaman meliputi luas daun 705, 25 cm2, bobot segar tanaman 127,9 g, dan bobot kering tanaman sebesar 7,94 g

English Abstract

Lettuce plants have high prospects and economic value because they experience increasing demand. The demand for lettuce plants in East Java continues to increase along with the increase in population. Population growth will affect the area of productive land, which will have an impact on production results. Different altitudes will affect the microclimate conditions of plants and the quality of plant yields. The purpose of this study was to study the time to achieve heat unit requirements for each growth phase and to determine the effect of altitude on the quality of lettuce yields of the grand rapid rapid variety at two different altitudes. The hypothesis proposed is that the middle plains have a faster time to achieve heat unit requirements and better yield quality than the highlands. The study was conducted in April-June 2024 at different altitudes. The first location is at PT. Agrifarm Daya Sentosa Reyakasa, Karangploso District, Malang Regency with an altitude of 799 meters above sea level and at Bedjana Hidroponik, Sukun District, Malang City with an altitude of 508 meters above sea level. Thermal unit is one of the agronomic and climatological approach methods used to determine planting time, predict harvest and determine the varieties used. The data analysis used is descriptive analysis. The sample calculation uses stratified sampling based on the population divided by strata including plant age, maturity level, and plant size according to the variety description. data collection obtained from primary data and secondary data. Observation variables carried out in the study include growth variables, plant yields and the environment. Observation of plant growth variables, plant length and number of leaves. Observation of plant yield variables, namely leaf area, plant fresh weight, plant dry weight, and leaf color. Observation of environmental variables includes measuring minimum and maximum air temperature, minimum and maximum air humidity, and solar radiation. The results showed that the highlands have a heat requirement fulfillment time of 74 days while in the middle plains it is 42 days. The growth variable for lettuce plants in the highlands has an average plant length of 17 cm and the number of leaves is 8. The crop yield variables include the average per plant, namely leaf area of 580.65 cm2, fresh plant weight of 89.53 g, and dry plant weight of 5.73 g. The growth variables of lettuce plants in the middle plains have an average plant length of 24 cm and the number of leaves is 11 strands. The plant yield variables include leaf area of 705.25 cm2, fresh plant weight of 127.9 g, and dry plant weight of 7.94 g.

[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Halimatusy Syifa.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UB
Repository UB