Pemodelan Resistivitas Bawah Permukaan 2 Dimensi Menggunakan Regularisasi Weighted Least Square Dan Sparse Norm (Studi Kasus : Identifikasi Zona Lemah Pada Lapangan “U”)

Zulfikar, Muhammad Zakky and Prof. Ir. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D., (2024) Pemodelan Resistivitas Bawah Permukaan 2 Dimensi Menggunakan Regularisasi Weighted Least Square Dan Sparse Norm (Studi Kasus : Identifikasi Zona Lemah Pada Lapangan “U”). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemodelan bawah permukaan data geofisika berperan penting dalam proses eksplorasi. Pada kasus metode geolistrik resistivitas dua dimensi, digunakan beberapa metode pemodelan bawah permukaan, contohnya pemodelan inversi. Pada penelitian ini, dibandingkan model hasil inversi geofisika dengan dua regularisasi yang berbeda, yaitu regularisasi Weighted Least Square dan regularisasi Sparse Norm dengan bantuan modul SimPEG. Data yang digunakan adalah data resistivitas bawah permukaan untuk mengidentifikasi zona lemah pada suatu lapangan ’U’. Dari kedua regularisasi tersebut, dibandingkan model hasil inversi beserta nilai data misfit dan Root Mean Square atau RMSE yang diperoleh dari tiap model bawah permukaan. Model yang dihasilkan dari kedua regularisasi tidak memberikan hasil yang jauh berbeda, namun model dari Sparse Norm menghasilkan model yang lebih tajam dan tegas serta sparse. Nilai data misfit dan RMSE yang dihasilkan dari model Weighted Least Square cenderung lebih kecil dibandingkan model Sparse Norm, dengan rata-rata misfit dari Weighted Least Square dan Sparse Norm berturut-turut adalah 465.5 dan 556 serta rata-rata RMSE keduanya adalah 3.41 dan 3.45, hal ini tidak selalu bagus karena beberapa model dari Weighted Least Square memberikan hasil dengan gejala overfitting dengan nilai data misfit yang cukup kecil. Persebaran zona lemah dari tiap lintasan juga terlihat dengan jelas dari tiap model kedua regularisasi ini, dengan lapisan ini diduga merupakan lapisan lanaupasiran dengan kelulusan atau permeabilitas tinggi dan porositas tinggi, serta dikelilingi oleh lapisan dengan porositas dan permeabilitas yang lebih rendah, menyebabkan lapisan lanaupasiran ini jenuh air sehingga memiliki nilai resistivitas lebih rendah. Zona lemah paling tebal berada pada daerah barat daya lapangan dengan tebal sekitar 75 meter dan menipis ke arah tenggara lapangan dengan tebal sekitar 15 meter.

English Abstract

Subsurface modeling of geophysical data plays a fundamental role in the exploration process. In the case of the 2D resistivity geoelectric method, several subsurface modeling methods are used, e.g. inversion modeling. In this study, comparative analysis were conducted to the inversion model results of two different regularizations, Weighted Least Square regularization and Sparse Norm regularization with the help of the SimPEG module. The data used is subsurface resistivity data to identify weak zones at 'U' field. From these two regularizations, resulted model are compared along with the misfit data values and Root Mean Square Error or RMSE obtained from each model. These models produced from this two regularizations do not provide much different results, but the Sparse Norm model produces a sharper, more defined and sparse model. Misfit and RMSE values obtained from Weighted Least Square model tend to be smaller than the Sparse Norm model, with the average misfit of Weighted Least Square and Sparse Norm being 465.5 and 556.8 respectively and the average RMSE being 3.41 and 3.45, this is not always good because some models of Weighted Least Square give results with indication overfitting with fairly small misfit data values. Weak zones distribution from each section is percebtible from each model of these two regularizations, with this layer suspected to be a layer of sandysilt with high permeability and porosity, also surrounded by layers with lower permeability and porosity, causing this sandysilt layer saturated with water so that it has a lower resistivity value. The thickest weak zone is in the southwest area of the field with a thickness of about 75 meters and thinning towards the southeast of the field with a thickness of about 15 meters.

Text (DALAM MASA EMBARGO) Muhammad Zakky Zulfikar.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Actions (login required)

View Item