PEMETAAN KERENTANAN FISIK PADA PESISIR KAWASAN INDUSTRI KENDAL (KIK) DAN SEKITARNYA MENGGUNAKAN METODE COASTAL VULNERABILITY INDEX (CVI)

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

FARALDHI, NADHI and ATHALLAH, GHIFAR DHIA (2025) PEMETAAN KERENTANAN FISIK PADA PESISIR KAWASAN INDUSTRI KENDAL (KIK) DAN SEKITARNYA MENGGUNAKAN METODE COASTAL VULNERABILITY INDEX (CVI). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

Abstract

Wilayah pesisir Kabupaten Kendal, khususnya Kecamatan Brangsong, Kecamatan Kaliwungu, dan Kawasan Industri Kendal, mengalami kerentanan terhadap kenaikan permukaan laut yang menyebabkan abrasi, intrusi air asin, serta banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan fisik wilayah pesisir, mengetahui distribusi spasial wilayah yang paling rentan, serta mengidentifikasi faktor utama yang berkontribusi terhadap tingkat kerentanan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Coastal
Vulnerability Index (CVI) dengan mempertimbangkan parameter fisik seperti geomorfologi, perubahan garis pantai, pasang surut, kemiringan pantai, elevasi wilayah, dan struktur pertahanan pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
geomorfologi pesisir di Kecamatan Brangsong dan Kaliwungu didominasi oleh dataran rendah yang rentan terhadap abrasi dan genangan air laut. Struktur pertahanan pesisir yang ada, seperti jeti, krib dan vegetasi mangrove, belum optimal dalam menahan dampak kenaikan muka air laut. Dari segi elevasi, sebagian besar wilayah pesisir memiliki ketinggian rendah, sehingga lebih berisiko mengalami rob saat terjadi pasang tinggi. Selain itu, kemiringan pantai yang cenderung landai
meningkatkan potensi genangan dan mempercepat abrasi di beberapa titik kritis. Peta kerentanan yang dihasilkan dalam penelitian ini menekankan pentingnya strategi mitigasi dan adaptasi yang komprehensif untuk mengurangi risiko bencana
akibat kenaikan muka air laut, abrasi, dan genangan di wilayah pesisir. Strategi ini mencakup peningkatan infrastruktur pertahanan pantai, rehabilitasi ekosistem alami seperti vegetasi mangrove, serta penerapan kebijakan tata ruang berbasis mitigasi risiko bencana. Dengan adanya peta ini, pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah dan pelaku industri, dapat memiliki landasan yang lebih kuat dalam menyusun perencanaan tata ruang yang berkelanjutan, mengoptimalkan
penggunaan lahan pesisir terhadap dampak perubahan iklim.

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Eprints UNDIP
Eprints UNDIP