Nisbah Kelamin, Tipe Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Gurita Batu (Octopus cyanea) Hasil Tangkapan Nelayan di Perairan Geopark Maros-Pangkep

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Prahesti, Nur Afni (2025) Nisbah Kelamin, Tipe Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Gurita Batu (Octopus cyanea) Hasil Tangkapan Nelayan di Perairan Geopark Maros-Pangkep. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara utama penghasil gurita terbesar dunia. Tingginya permintaan pasar mengakibatkan penangkapan secara terus menerus (overexploited) yang dapat mengancam sumber daya gurita. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sumber daya gurita, terlebih dahulu dengan mengetahui aspek biologi gurita. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nisbah kelamin, tipe pertumbuhan dan faktor kondisi gurita batu dari hasil tangkapan nelayan di kawasan Geopark Maros-Pangkep. Metode. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14-28 Oktober 2023, dilakukan dengan menggunakan metode survei dan lokasi pengambilan sampel ditentukan secara purposive, sedangkan untuk titik pengambilan data dilakukan pada semua pengepul yang ada di setiap lokasi penelitian. Pengukuran panjang total, panjang mantel dorsal dan panjang mantel ventral, menggunakan meteran kain berketelitian 1 mm, sedangkan bobot tubuh ditimbang menggunakan timbangan digital. Nisbah kelamin diuji menggunakan uji chi-square disertai koreksi kontinuitas Yates. Hasil. Jumlah sampel yang diperoleh di Pulau Kapoposang 30 ekor, terdiri atas 12 ekor jantan dan 18 ekor betina dengan nisbah kelamin 0,67:1,00, sedangkan di Pulau Sarappo Lompo sebanyak 35 ekor, terdiri atas 21 ekor jantan dan 14 ekor betina dengan nisbah kelamin 1,50:1,00. Hasil uji chi-square menggunakan koreksi kontinuitas Yates menunjukkan nisbah kelamin tidak berbeda nyata atau nisbah kelamin gurita jantan dan betina 1,00:1,00, baik di P. Kapoposang maupun di P. Sarappo Lompo. Pertumbuhan gurita jantan dan gurita betina, berdasarkan panjang total-bobot tubuh, panjang mantel dorsal-bobot tubuh, dan panjang mantel ventral-bobot tubuh, seluruhnya menunjukkan tipe hipoalometrik. Nilai faktor kondisi yang diperoleh seluruhnya lebih besar dari 1,0. Kesimpulan. Nisbah kelamin gurita batu di P. Kapoposang dan Pulau Sarappo Lompo tidak berbeda nyata antara jantan dan betina. Tipe pertumbuhan gurita batu pada kedua pulau tergolong hipoalometrik yang berarti pertambahan bobot tubuh lebih cepat daripada pertambahan panjang tubuh. Nilai faktor kondisi pada kedua pulau menunjukkan gurita tersebut tergolong kurus.

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UNHAS
Repository UNHAS