Masalah Perutean Armada Kendaraan Campuran dengan Time Windows dan Battery Swapping Station

Transportasi merupakan kebutuhan utama masyarakat perkotaan namun berkontribusi signifikan terhadap produksi CO2. Sebagian besar pemerintah dari negara maju sudah mulai mempromosikan penggunaan kendaraan listrik dengan tujuan untuk mengurangi polusi udara, emisi CO2 , dan Gas Rumah Kaca (GRK). 2 Echelon Electric Vehicle Routing Problem with Time Window and Battery Swapping Station diperlukan untuk memodelkan penyelesaian penggabungan kedua armada, yaitu kendaraan listrik dan konvensional. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan solusi optimum untuk dua armada campuran, yaitu kendaraan listrik dan konvensional, dengan metode eksak dalam bentuk Mixed Integer Linear Programming. Dalam implementasi model, terdapat lima kasus perutean dengan variasi jumlah kendaraan listrik dan konvensional, kapasitas baterai, kapasitas muatan, dan aturan time windows. Masalah ini diselesaikan dengan bantuan software Lingo 20.0 menghasilkan hasil yang optimal pada setiap kasusnya sesuai dengan permintaan dan time windows yang telah disepakati.

Transportation is an essential need for urban communities but significantly contributes to CO2 emissions. Many governments in developed countries are promoting the use of electric vehicles to reduce air pollution, CO2 emissions, and greenhouse gases (GHG). The 2 Echelon Electric Vehicle Routing Problem with Time Window and Battery Swapping Station is used to model the combination of two types of fleets: electric and conventional vehicles. This study aims to find the best solution for a mixed fleet using an exact method called Mixed Integer Linear Programming (MILP). The model is tested on five routing cases with different numbers of electric and conventional vehicles, battery capacities, load capacities, and time window rules. The problem is solved using Lingo 20.0 software, which provides the best results for each case based on demand and agreed time windows.