Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/85030

Title: KAJIAN MUNASABAH TERHADAP REDAKSI AYAT-AYAT KISAH PADA QS. AL-BAQARAH/2: 258-260
Authors: Nur Anisah
Advisors: Moh. Anwar Syarifuddin
Keywords: Munasabah, Ibrahim, Namrudz, Uzair, Kebangkitan setelah Kematian.
Issue Date: 13-Feb-2025
Publisher: FU
Abstract: Nur Anisah, 11210340000153, “Kajian Munasabah Terhadap Redaksi AyatAyat Kisah Dalam QS. Al-Baqarah/2: 258-260 Penelitian ini membahas kajian munasabah terhadap redaksi ayat-ayat kisah dalam QS. Al-Baqarah/2: 258-260. Pembahasan dibatasi pada aspek kajian munasabah antar ayat. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan data-data primer yang bersumber dari al-Qur’an dan kemudian diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Dari hasil penelitian ini, ditemukan adanya pola munasabah ta’kid, ta’aruḍ, maupun tafsir dalam kaitan antar ayat: ayat 257 dan 258 terdapat pola/bentuk ta’kid dengan penguatan makna tauhid sebagai inti ajaran Islam, di mana ayat 257 memperingatkan orang kafir bahwa wali-wali mereka, yaitu thaghut hanya akan membawa mereka ke neraka. Ayat 258 menunjukkan contoh praktis seorang kafir (Raja Namrud) yang congkak tetapi akhirnya terdiam karena kelemahan hujjahnya, menggambarkan akhir nasib orang zalim yang tidak mendapat petunjuk dari Allah. Munasabah antar ayat 258 dan 259 menunjuk pola ta’arud yang memiliki kesan kontradiksi yang sebenarnya saling melengkapi, dengan adanya hubungan yang kontras secara tampilan, tetapi harmonis secara substansi. Kedua ayat ini menegaskan kebesaran Allah dalam menghidupkan dan mematikan melalui argumen rasional untuk melawan kezaliman dan kesombongan terdapat pada ayat 258, sedangkan pada ayat 259 Allah memberikan bukti pengalaman langsung untuk menguatkan orang-orang yang beriman, tetapi masih ragu. Selanjutnya pada ayat 259 dan 260 terdapat pada pola ta’kid ketika satu ayat menegaskan makna ayat lainnya. Ayat 259 menunjukkan pembelajaran bagi yang meragukan kekuasaan Allah, sedangkan ayat 260 penguatan iman bagi mereka yang sudah percaya. Kedua ayat sama-sama berbicara tentang kekuasaan Allah menghidupkan makhluk setelah mati. Sedangkan pola munasabah pada ayat 260 dan 261 menggunakan pola tafsir ketika kedua ayat menegaskan bahwa keimanan tidak cukup hanya berhenti pada keyakinan, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk amal yang nyata. Kata kunci: Munasabah, Ibrahim, Namrudz, Uzair, Kebangkitan setelah Kematian.
URI: https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/85030
Appears in Collections:Skripsi
Skripsi
Skripsi

Items in UINJKT-IR are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.