Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Jamur Endofit Fusarium incarnatum JMB4 dan Uji Aktivitas Antibakteri

Khalda, Rachel Shammara (2024) Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Jamur Endofit Fusarium incarnatum JMB4 dan Uji Aktivitas Antibakteri. S1 thesis, Universitas Andalas.

Abstract

Keterbatasan pilihan terapi akibat resistensi antibiotik, khususnya terhadap infeksi bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), mendorong pencarian agen antibakteri baru. Fusarium incarnatum JMB4, jamur endofit yang diisolasi dari batang tanaman betadin (Jatropha multifida L.), dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri MRSA (22,5 ± 0,71 mm), sehingga berpotensi sebagai sumber senyawa antibakteri baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengkarakterisasi, dan menguji aktivitas antibakteri senyawa metabolit sekunder dari F. incarnatum JMB4. Isolat jamur JMB4 dikultivasi dengan media beras steril selama 4-6 minggu kemudian diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak kental difraksinasi menggunakan pelarut n-heksana, Diklorometana (DCM), dan metanol. Uji aktivitas antibakteri metode difusi cakram dilakukan pada setiap fraksi terhadap bakteri Staphylococcus aureus, MRSA, dan Escherichia coli. Fraksi DCM, fraksi dengan aktivitas antibakteri tertinggi diisolasi menggunakan kromatografi kolom secara Step Gradient Polarity (SGP) dan isokratik. Hasil isolasi diperoleh senyawa R (F.5.2.1) berupa serbuk putih dengan berat 4,6 mg. Karakterisasi profil KLT eluen toluen : DCM (1,5:3,5) nilai Rf 0,4; spektrum UV-Vis (λmaks 291 nm); FTIR ((O-H (3296,70 cm⁻¹), C-H alifatik (2917,52 cm⁻¹), C=O (1646,88 cm⁻¹), dan C=C aromatik (1505,91 cm⁻¹)); ion molekuler [M+H]⁺ pada m/z 374,2343. Setelah dianalisis, disimpulkan bahwa senyawa R identik dengan equisetin (C22H31NO4). Senyawa R dalam konsentrasi 3% dapat menghambat bakteri S. aureus (25,81 ± 0,189 mm) dan MRSA (25,60 ± 0,170 mm).

Actions (login required)

View Item