INDEKS DAYA SAING PARIWISATA KABUPATEN LUWU TIMUR MENGGUNAKAN METODE COMPETITIVENESS MONITOR

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

A. Syahrul, A. Syahrul (2025) INDEKS DAYA SAING PARIWISATA KABUPATEN LUWU TIMUR MENGGUNAKAN METODE COMPETITIVENESS MONITOR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

Abstract (Abstrak)

Potensi destinasi wisata bahari yang ada di Kabupaten Luwu Timur sangat menyimpan beragam kekayaan alam, maupun kekayaan yang bersifat budaya, serta adat istiadat tradisional yang terdapat dalam masyarakat Luwu Timur. Diperlukan telaah lebih lengkap dalam mengukur daya saing pariwisata dikarenakan pariwisata adalah sebuah sistem yang melibatkan berbagai elemen. maka penelitian ini akan mengeksplor dan menganalisa dua hal, yang petama adalah mengenai sistem pariwisata dan daya saing pariwisata Kabupaten Luwu Timur. Dalam mencapai tujuan penelitian, digunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta analisis spasial. Analisis deskriptif kualitatif dan analisis spasial digunakan untuk menjelaskan sistem pariwisata. Sementara deskriptif kuantitatif digunakan dalam mengukur daya saing dengan metode competitiveness monitor. Dalam analisis tersebut dibutuhkan data primer yang diperoleh dari observasi dan data sekunder dari telaah literatur. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa sistem pariwisata Kabupaten Luwu Timur memiliki potensi wisata yang besar, peningkatan infrastruktur, fasilitas, dan layanan tambahan diperlukan untuk mendukung pengembangan pariwisata yang lebih optimal dalam subsistem internal pariwisata. Juga sedikitnya wisatawan mancanegara diakibatkan oleh aksesibilitas yang jauh dari pusat transit. Sementara hasil analisis indeks daya saing pariwisata Kabupaten Luwu Timur tahun 2018-2022, diketahui bahwa dari delapan indikator yang dievaluasi, hanya Environment Indicator (EI) yang menunjukkan nilai lebih besar dari 1, yaitu 1,895. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Luwu Timur masih memiliki daya saing yang rendah di sektor pariwisata secara keseluruhan. Indikator lainnya, seperti Human Tourism Indicator (HTI), Price Competitiveness Indicator (PCI), Openess Indicator (OI), dan Social Development Indicator (SDI), masih jauh dari daya saing tinggi. Keadaan ini menuntut pemerintah daerah untuk memperhatikan dan meningkatkan sektor-sektor terkait pariwisata, khususnya dalam hal aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan, agar dapat bersaing lebih baik di tingkat regional dan nasional.

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UNHAS
Repository UNHAS