ARTICLE AD BOX
Putri, Nabila Aulia and Dr.Nurini Aprilianda, S.H.,M.HUM, and Febrianika Maharani, S.H.,M.H (2025) Implikasi Yuridis Putusan Ultra Petita Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Berencana (Studi Putusan Nomor X/Pid.SusAnak/2024/PN Pnj). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Skripsi ini membahas mengenai akibat hukum putusan ultra petita terhadap anak pelaku tindak pidana pembunuhan berencana yang dijatuhi hukuman 20 tahun penjara (studi Putusan Nomor X/Pid.Sus-Anak/2024/PN Pnj) yang bertentangan dengan pasal 81 ayat (2) dan ayat (6) Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA) yang mengatur mengenai pidana penjara yang dapat dijatuhkan terhadap anak adalah ½ dari ancaman maksimum yang diatur oleh peraturan perundang – undangan atau maksimum selama 10 (sepuluh) tahun. Berdasarkan penjabaran diatas, Penulis mengangkat 2 (dua) rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana keabsahan putusan ultra petita pada sistem peradilan pidana di Indonesia? (2) Apakah Implikasi Yuridis Putusan Ultra Petita terhadap anak pelaku tindak pidana pembunuhan berencana sesuai dengan prinsip – prinsip perlindungan anak pada Studi Putusan Nomor X/Pid.Sus-Anak/2024/PN Pnj?. Penelitian skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan bahan kepustakaan, menggunakan pendekatan perundang – undangan dan pendekatan kasus. Bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang kemudian dianalisis menggunakan penafsiran gramatikal, sistematis, dan teologis. Dari hasil penelitian ditemukan hakim memiliki independensi sendiri dalam menjatuhkan putusan sesuai dengan amanat Undang – Undang Kekuasaan Kehakiman. Sehingga hakim dibenarkan menjatuhkan putusan ultra petita, akan tetapi Putusan Nomor X/Pid.Sus-Anak/2024/PN.Pnj yang ultra petita menjatuhkan hukuman 20 tahun terhadap anak yang menyimpangi ketentuan pasal 81 ayat (2) dan ayat (6) UU SPPA, sehingga putusan tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum dan tidak terpenuhinya hak – hak anak yang telah diatur oleh peraturan perundang – undangan.
English Abstract
This thesis discusses the legal consequences of ultra petita decisions against juvenile perpetrators of premeditated murder (study of Decision Number X/Pid.Sus-Anak/2024/PN Pnj) which is contrary to Article 81 Paragraph (2) anda paragraph (6) of Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System (SPPA Law) which states that the imprisonment that can be imposed on children is ½ of the maximum penalty provided for by statutory regulations or a maximum of 10 (ten) years, but in the decision the judge imposed a 20 years prison sentence on the child. Based on the explanation above, the author raises 2 (two) problem formulations, namely (1) How is the validity of ultra petita decisions in the criminal justice system in Indonesia? (2) Are the juridical implications of ultra petita decisions against juvenile perpetrators of premeditated murder in accordance with the principles of child protection in Decision Study Number X/Pid.SusAnak/2024/PN.Pnj? This thesis research uses normative juridical methods, with library materials, using a statutory approach and a case approach. Primary, secondary and tertiary legal materials are then analyzed using grammatical, systematic, and theological interpretations. From the research results, it was found that judges have their own independence in making decisions in accordance with the mandate of the Judicial Power Law. So the judge was justified in handing down an ultra petita decision, but Decision Number X/Pid.Sus-Anak/2024/PN.Pnj The 20-year ultra petita verdict against the child deviates from the provisions contained in Article 81 paragraph (2) and paragraph (6) of the SPPA Law. The decisions has legal consequenses, namely the non-fulfillment of legal certaint and the non-fulfillment of rights that have been regulated by statutory regulations.
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nabila Aulia Putri.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |