Hibah Penelitian Dr. Sri Umijati

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Hibah Penelitian Dr. Sri Umijati

Sri Umijati, - and Susilowati Andajani, - Hibah Penelitian Dr. Sri Umijati. Universitas Airlangga.

Abstract

RINGKASAN Umijati 2012, mengungkapkan bahwa masih sedikit ibu yang mampu memberikan asuhan pada anak yang sakit (28,4%) dan sehat dengan benar (7,3%). Demikian pula hanya 67,1% ibu mengetahui 4 dari 8 tanda gizi kurang yang ditanyakan. Asuhan pada anak sangat menentukan pertumbuhannya sebagai ciri status gizinya Umijati, 2012, juga mengungkapkan bahwa awal penyimpangan pertumbuhan terjadi pada umur 3 bulan. Faktor risiko gangguan gizi yang berkaitan dengan pengasuhan pada kelompok umur 03 bulan dan 4-6 bulan telah ditemukan guna pencegahannya melalui peningkatan keberdayaan ibu dalam mengasuh anaknya. BB lahir adalah factor risiko gizi kurang anak 0-6 bulan. Hubungan yang erat kejadian sakit infeksi anak dan pengasuhan kesakitan anak turut menjadi factor risiko, walaupun tidak didapatkan hubungannya dengan status gizi anak. Factor risiko tersebut dapat berperan bagi pencegahan gangguan pertumbuhan anak di awal kehidupannya. Peningkatan keberdayaan ibu dalam mengasuh anaknya melalui factor risiko tersebut dapat menanggulangi gizi kurang anak secara dini. Sebagai pengasuh, ibu dituntut untuk paham akan adanya potensi risiko, faktor risiko, dan akibat masalah gizi yang berkaitan dengan pengasuhan kesehatan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, diperlukan upaya pendekatan risiko gizi kurang anak 0-6 bulan. Pemahaman ini dapat diberikan melalui metoda pendampingan ibu dengan menggunakan modul melalui tutorial dengan indikator kesesuaiannya adalah peningkatan keberdayaan ibu dalam mencegah terjadinya gizi kurang anak 0-6 bulan atau terjadi perubahan perilaku pengasuhannya. Modul yang disusun harus sesuai dengan risiko yang ada. Apakah pemberdayaan ibu akan pencegahan gizi kurang anak 0-6 bulan dapat dilakukan melalui upaya pendekatan faktor risikonya? Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dua sampel dengan kontrol dilakukan di tiga kecamatan di Surabaya timur yaitu Tambak Sari, Simokerto dan Kenjeran. Pada setiap kecamatan terpilih 1 Puskesmas yang mewakili pemilihan ibu berbalita. Setiap Puskesmas memilih 3 posyandu, sehingga terpilih 9 Posyandu. Selanjutnya 4 Posyandu dikelompokkan sebagai kelompok perlakuan, dan 4 Posyandu yang lain sebagai kelompok kontrol serta 1 Posyandu untuk kelompok uji coba modul. Setiap posyadu pada masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol, mewakili karakteristik ibu berpendidikan tinggi, rendah dan ibu bekerja serta tidak bekerja. Sebanyak 74 ibu bayi mengikuti penelitian ini. Pada kelompok perlakuan dilakukan pendampingan akan berat badan lahir anak (BBLA), pengenalan tanda sakit dan pengasuhan kesakitan pada ibu dengan tingkat pendidikan tinggi, rendah, dan ibu bekerja serta tidak bekerja. Sementara diberikan penyuluhan dengan tema sama pada kelompok kontrol. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji multivariate anova dan t 2 sampel bebas. Sebelum modul diterapkan di daerah penelitian, modul di uji cobakan pada sepuluh ibu bayi 0-6 bulan di Poyandu Mawar Merah binaan Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran berdasarkan tahapannya guna kesempurnaannya melalui nilai validitas dan reabilitas modul pada kelompok coba. Perbaikan pengajaran juga segera dilakukan bila ditemukan kesulitan pemahaman dari peserta. Selanjutnya dilakukan penyempurnaan modul berdasarkan hasil uji coba. Penyusunan dan perbaikan modul dilakukan sesuai dengan masalah prioritas dan bisa diterapkan dengan hasil yang sama pada pengulangan modul. Peneliti melakukan pendampingan dengan menggunakan alat modul pengajaran yang diberikan melalui tutorial, simulasi dan pelatihan ketrampilan serta belajar lapangan. Buku kesehatan ibu dan anak dari Departemen Kesehatan RI tahun 2003 dan beberapa buku terbitan WHO yang berkaitan dengan berat badan lahir, kesakitan dan perawatan kesakitan digunakan sebagai acuan modul pengajaran. Modul disusun sedemikian rupa sehingga modul dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang mudah dan tepat baik bagi responden dan pendamping. Tahap pendampingan dimulai dari pemberian pre tes terhadap modul pengajaran. Pada pertemuan berikutnya dengan selang waktu satu hari ( karena keterbatasan waktu penelitian ) diberikan post tes modul sebelumnya dan pre tes modul berikut. Waktu yang singkat dalam penelitian menyebabkan tidak dilakukan pembelajaran lapangan pada ibu balita. Hasil uji sebelum dan sesudah pendampingan dilakukan antar kelompok perlakuan dan kontrol dengan menggunakan uji multivariate anova dan t 2 sampel bebas apabila uji multivariat anova tidak menunjukkan perbedaan. Pengukuran berulang (repeated measure) dilakukan pada hasil yang menunjukkan perbedaan bermakna guna mengetahui bahwa perbedaan tersebut sebagai akibat pendampingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul tutorial berdasarkan risiko gizi kurang anak 0-6 bulan yaitu BBLA, pengenalan tanda sakit dan perawatan anak sakit adalah handal (alfa chronbach lebih dari 0,65), walaupun belum dapat meningkatkan keberdayaan ibu akan pencegahan gizi kurang anak 0-6 bulan (nilai p uji Anova dan t dua sampel bebas lebih dari 0,05). Diperlukan penelitian ulang dengan mengalokasikan waktu yang cukup untuk meningkatkan keberdayaan ibu dalam mencegah gizi kurang anak 0-6 bulan melalui pendampingan pembelajaran modul BBLA, pengenalan tanda dini anak sakit dan perawatan kesakitan anak.

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UNAIR
Repository UNAIR