Analisis Yuridis Terhadap Sanksi Atas Tindakan Insider Trading Oleh Tippee Iii Yang Berkaitan Dengan Aspek Kewajaran Transaksi Dalam Pasar Modal Ditinjau Dari Ketentuan Dalam Hukum Pasar Modal

Anggraini, Tiara Puspita and Moch. Zairul Alam, S.H., M.H (2024) Analisis Yuridis Terhadap Sanksi Atas Tindakan Insider Trading Oleh Tippee Iii Yang Berkaitan Dengan Aspek Kewajaran Transaksi Dalam Pasar Modal Ditinjau Dari Ketentuan Dalam Hukum Pasar Modal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini peneliti mengangkat permasalahan terkait dengan sanksi terhadap praktik insider trading yang dilakukan oleh Tippee III. Penulis memilih judul tersebut sebab penulis menemukan adanya kekosongan hukum yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang lebih spesifik lagi terkait dengan Insider Trading serta terdapat beberapa pelaku tindak praktik Insider Trading yang tidak dapat dikenakan hukuman berdasarkan UU Pasar Modal. Sehingga, peneliti dalam penelitiannya merumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) ⁠Bagaimana analisis terkait pemberian sanksi terhadap Tippee III berdasarkan pelanggaran informasi material non publik berdasarkan prinsip kewajaran dalam UU Pasar Modal? (2) Bagaimana pengaturan yang tepat dalam Peraturan Perundang-undangan Pasar Modal untuk mencegah tindakan insider trading berdasarkan teori penyalahgunaan (misappropriation theory)? Penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendeketan kasus (case approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach), dengan bahan hukum yang dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode analisis yang bersifat kualitatif, yaitu dengan cara melakukan interpretasi (penafsiran) terhadap bahan-bahan hukum yang telah diolah. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode di atas, peneliti memperoleh kesimpulan bahwa dalam UU Pasar Modal terkait dengan insider trading belum diatur secara lengkap. Penulis menemukan dalam UU Pasar Modal masih terdapat kekosongan hukum yang ada, salah satunya kekosongan sanksi terhadap pelaku praktik insider trading tippee III. Dengan ketiadaannya sanksi terhadap praktik insider trading tippee III dapat dikatakan bahwa dalam UU Pasar Modal memiliki celah hukum. Selain itu, dalam regulasi terkait dengan insider trading, pada saat ini Indonesia menganut teori fidusiari yang dalam hal ini tidak dapat menjangkau seluruh pelaku praktik insider trading. Teori ini hanya berfokus terhadap para pihak yang memiliki kewajiban terhadap perusahaan atau perusahaan kerja sama. Sehingga dibutuhkan urgensi penambahan regulasi terkait dengan insider trading dengan harapan dapat mengisi celah-celah hukum yang terdapat dalam regulasi yang ada di Indonesia. Penambahan atas regulasi tersebut adalah dengan melakukan adopsi terhadap teori misappropriation. Teori ini berfokus pada penyalahgunaan informasi material non publik yang artinya seluruh pelaku praktik insider trading dapat dijangkau termasuk kepada pihak yang tidak memiliki duty dengan perusahaan. Diharapkan dengan mengadopsi teori ini, regulasi yang ada di Indonesia menjadi lebih baik serta seluruh pelaku kejahatan insider trading dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya

English Abstract

In this thesis, the researcher raises problems related to sanctions against insider trading practices carried out by Tippee III. The author chose this title because the author found a legal void in Law Number 8 of 1995 concerning the Capital Market which is more specifically related to Insider Trading. There are several perpetrators of Insider Trading practices who cannot be punished under the Capital Market Law. Thus, the researcher in his research formulated the following problems: (1) How is the analysis related to the sanction of Tippee III based on the violation of nonpublic material information based on the principle of fairness in the Capital Market Law? (2) What is the proper arrangement in the Capital Market Laws and Regulations to prevent insider trading based on the misappropriation theory? The writing of this thesis uses a normative juridical method with a statute approach, a case approach, and a conceptual approach, with legal materials that are analyzed using qualitative analysis techniques or methods, namely by interpreting the legal materials that have been processed. Based on the results of the study using the above method, the researcher concluded that the Capital Market Law related to insider trading has not been fully regulated. The author found that in the Capital Market Law, there are still existing legal voids, one of which is void of sanctions against insider tippee III trading practitioners. With the absence of sanctions against the practice of insider trading tippee III, it can be assumed that the Capital Market Law has a legal loophole. In addition, in regulations related to insider trading, at this time Indonesia adheres to the fiduciary theory which in this case cannot reach all insider trading practitioners. This theory only focuses on the parties with obligations to the company or cooperative companies. Therefore, the urgency of adding regulations related to insider trading is needed in the hope of filling the legal gaps contained in existing regulations in Indonesia. The addition to the regulation is by adopting the misappropriation theory. This theory focuses on the misuse of non-public material information, which means that all actors of insider trading practices can be reached, including those who do not have duties with the company. It is hoped that by adopting this theory, the existing regulations in Indonesia will be better and all perpetrators of insider trading crimes can be punished according to their actions.

Text (DALAM MASA EMBARGO) Tiara Puspita Anggraini.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Actions (login required)

View Item