Analisis Tekno-Ekonomi Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Fotovoltaik, Turbin Angin, dan Diesel untuk Sistem Kelistrikan Off-Grid (Studi Kasus: Pulau Karanrang)= Techno-Economic Analysis of Photovoltaic, Wind Turbine, and Diesel Hybrid Power Generation System for Off-Grid Electricity System (Case Study: Karanrang Island)

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Pasangkunan, Raya (2024) Analisis Tekno-Ekonomi Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Fotovoltaik, Turbin Angin, dan Diesel untuk Sistem Kelistrikan Off-Grid (Studi Kasus: Pulau Karanrang)= Techno-Economic Analysis of Photovoltaic, Wind Turbine, and Diesel Hybrid Power Generation System for Off-Grid Electricity System (Case Study: Karanrang Island). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

Abstract (Abstrak)

Pemanfaatan energi terbarukan menjadi pilihan alternatif sebagai sumber energi listrik di wilayah yang tidak terhubung dengan jaringan pusat. Ketersediaan energi terbarukan yang tidak selalu ada, maka banyak peneliti mengusulkan sistem hibrid energi terbarukan dengan generator diesel. Pulau Karanrang telah menerapkan sistem pembangkit hibrid akan tetapi peningkatan kebutuhan energi listrik menjadi alasan sistem pembangkit menjadi tidak optimal dalam menyediakan energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hasil konfigurasi sistem pembangkit hibrid yang optimal untuk wilayah Pulau Karanrang. Penelitian ini menggunakan software HOMER dalam melakukan simulasi sistem pembangkit hibrid. Enam puluh dua skenario disusun dalam penelitian ini untuk dilakukan simulasi yang terdiri dari generator diesel, beberapa jenis PV, turbin angin, dan baterai. Hasil simulasi semua skenario dari HOMER akan dianalisis dengan metode pengambilan keputusan atau Multi Criteria Decision Making (MCDM) untuk memperoleh konfigurasi terbaik. Penelitian ini menerapkan metode MCDM Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dan Evaluation based on Distance from Average Solution (EDAS). Hasilnya menunjukkan metode MCDM-EDAS memberikan pilihan terbaik dibandingkan metode TOPSIS yang ditinjau dari parameter teknis dan ekonomi. Konfigurasi terbaik terdiri dari 200 kW PV eksisting, 1.400 kW PV tambahan, 360 kW generator diesel dan 371 unit baterai. Biaya yang dibutuhkan untuk sistem pembangkit hibrid yaitu, NPC sebesar Rp 29,2 miliar, biaya energi listrik /kWh (COE) sebesar Rp 2.191, operation cost sebesar Rp 1,6 miliar, dan capital cost sebesar Rp 8,8 miliar.

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UNHAS
Repository UNHAS