Analisis Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Air di Kawasan Ekosistem Mangrove Pulau Lusi, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

Puspitaningrum, Arie Winda and Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, MS and Fajri Anugroho, STP., M.Agr., Ph.D (2025) Analisis Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Air di Kawasan Ekosistem Mangrove Pulau Lusi, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pulau Lusi merupakan pulau reklamasi yang terbentuk akibat adanya pengerukan endapan sedimen lumpur lapindo di muara Sungai Porong. Secara astronomis, Pulau Lusi terletak pada 7°33'53.6"S 112°53'16.4"E dengan luas mencapai 94 Ha. Karakteristik substrat berlumpur yang dimiliki oleh Pulau Lusi menjadikan pulau ini cocok dijadikan sebagai habitat ekosistem Mangrove. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas, menghitung Indeks Pencemaran (IP) berdasarkan parameter fisika-kimia air, mengidentifikasi struktur komunitas makrozoobentos, dan menganalisis hubungan indeks keanekaragaman makrozoobentos dengan parameter fisika-kimia air di kawasan ekosistem Mangrove Pulau Lusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui eksperimen atau pengukuran secara langsung di lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari literatur untuk mengetahui taksonomi makrozoobentos hingga tingkat famili. Parameter fisika-kimia air yang digunakan meliputi suhu, pH, salinitas, TDS, TSS, DO, BOD, COD, dan tembaga (Cu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air di ekosistem Mangrove Pulau Lusi tidak memenuhi baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 pada parameter DO dan suhu. Sementara, parameter tembaga (Cu) tidak memenuhi baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Kualitas air berdasarkan rata-rata nilai FBI sebesar 6,32 tergolong agak buruk dan terpolusi banyak bahan organik. Indeks Pencemaran (IP) di kawasan ekosistem Mangrove Pulau Lusi pada titik A2 dan A4 berada pada rentang 0.7036 hingga 0.7735 sehingga status mutu air termasuk kategori baik atau memenuhi baku mutu (0 ≤ IPj ≤ 1,0). Sementara itu, Indeks Pencemaran (IP) pada titik A1, A2, dan A5 berada pada rentang 1.0355 hingga 2.0611 sehingga status mutu air termasuk kategori cemar ringan (1,0 < IPj ≤ 5,0). Makrozoobentos yang ditemukan di ekosistem Mangrove Pulau Lusi berjumlah 94 individu yang terdiri atas 6 ordo dan 8 famili, yaitu famili Ocypodidae, Gecarcinucidae, dan Penaeidae dari ordo Decapoda, famili Littorinidae (Littorinimorpha), Netiridae (Cycloneritida), Mytilidae (Mytilida), Ellobiidae (Ellobiida), dan Sphaeromatidae (Isopoda). Indeks Keanekaragaman (H’) tergolong kategori rendah hingga sedang pada rentang 0,41-1,01. Indeks Keseragaman (E) pada rentang 0,47-0,92 dan Indeks Dominansi (C) pada rentang 0,40- 0,76 sehingga tergolong kategori sedang hingga tinggi. Indeks Kelimpahan tertinggi terdapat pada tiitk A3 sebesar 60 Individu/m2.

English Abstract

Lusi Island is a reclamation island formed by the dredging of Lapindo mud sediment at the mouth of the Porong River. Astronomically, Lusi Island is located at 7°33'53.6 “S 112°53'16.4 ”E with an area of 94 Ha. The characteristics of the muddy substrate owned by Lusi Island make this island suitable as a Mangrove ecosystem habitat. The study aims to determine the quality, calculate the Pollution Index (IP) based on physico-chemical parameters of water, identify macrozoobenthos community structure, and analyze the relationship between macrozoobenthos diversity index and physico-chemical parameters of water in the Lusi Island Mangrove ecosystem area. The research method used is descriptive method with quantitative approach. The data used in this study include primary data and secondary data. Primary data were obtained through experiments or direct measurements in the field, while secondary data were obtained from the literature to determine the taxonomy of macrozoobenthos to the family level. The physico-chemical parameters of water used include temperature, pH, salinity, TDS, TSS, DO, BOD, COD, and copper (Cu). The results showed that the water quality in the Lusi Island Mangrove ecosystem did not meet the quality standards of the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 22 of 2021 on the DO and temperature parameters. Meanwhile, the copper (Cu) parameter does not meet the quality standards according to the Decree of the Minister of Environment Number 51 of 2004. Water quality based on the average FBI value of 6.32 is classified as rather poor and heavily polluted with organic matter. The Pollution Index (IP) in the Lusi Island Mangrove ecosystem area at points A2 and A4 is in the range of 0.7036 to 0.7735 so that the water quality status is in the good category or meets the quality standards (0 ≤ IPj ≤ 1.0). Meanwhile, the Pollution Index (IP) at points A1, A2, and A5 is in the range of 1.0355 to 2.0611 so that the water quality status is categorized as mildly polluted (1.0 < IPj ≤ 5.0). Macrozoobenthos found in the Lusi Island Mangrove ecosystem amounted to 94 individuals consisting of 6 orders and 8 families, namely the Ocypodidae, Gecarcinucidae, and Penaeidae families of the Decapoda order, the Littorinidae (Littorinimorpha), Netiridae (Cycloneritida), Mytilidae (Mytilida), Ellobiidae (Ellobiida), and Sphaeromatidae (Isopoda) families. The Diversity Index (H') is classified as low to medium in the range of 0.41-1.01. Diversity Index (E) in the range of 0.47-0.92 and Dominance Index (C) in the range of 0.40-0.76 so that it is classified as a medium to high category. The highest abundance index was found in A3 at 60 individuals/m2.

Text (DALAM MASA EMBARGO) Arie Winda Puspitaningrum.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Actions (login required)

View Item