Analisis Potensi Produksi dan Kelayakan Usahatani Tembakau (Nicotiana Tabacum) di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Triadi, Dimas Anggun and Dr. Rita Parmawati, SP., M.E. and Dr. Mofit Jamroni, S.Pt., Msi. (2025) Analisis Potensi Produksi dan Kelayakan Usahatani Tembakau (Nicotiana Tabacum) di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional. Harga pasar tembakau mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh tingkat produksi di Desa Kendalbulur. Petani di desa ini lebih memilih menjual daun tembakau basah langsung kepada pengepul yang dapat melakukan proses perajangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat produksi dan produktivitas, serta menilai kelayakan usahatani tembakau di Desa Kendalbulur melalui analisis biaya dan manfaat. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2024, dengan fokus pada 37 petani tembakau yang berpengalaman antara 3 hingga 10 tahun yang memiliki uas lahan 0,75 h, 0,5 h, dan 0,25 h. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih yang diterima petani pada lahan seluas 0,25 ha sebesar Rp 13.060.000 dengan rata-rata penerimaan Rp 17.500.000 dan total biaya Rp 3.894.000. Rasio R/C pada lahan ini adalah 4,49. Pada lahan seluas 0,5 ha, pendapatan bersih mencapai Rp 19.720.000 dengan ratarata penerimaan Rp 30.000.000 dan total biaya Rp 10.280.000, menghasilkan rasio R/C sebesar 2,91. Untuk lahan seluas 0,75 ha, pendapatan bersih sebesar Rp 26.905.000 dengan rata-rata penerimaan Rp 42.000.000 dan total biaya Rp 15.095.000, dengan rasio R/C sebesar 2,78. Kesimpulannya, budidaya tembakau di Desa Kendalbulur menguntungkan dan layak diusahakan, dengan nilai rasio R/C yang positif menunjukkan bahwa usahatani ini merupakan praktik yang berharga. Petani dapat memperoleh manfaat signifikan dari investasi mereka, menyoroti potensi optimalisasi dan pertumbuhan lebih lanjut dalam sektor pertaniannya.

English Abstract

Tobacco is one of the important plantation commodities in the national economy. The market price of tobacco experiences fluctuations influenced by the production levels in Kendalbulur Village. Farmers in this village prefer to sell wet tobacco leaves directly to collectors who can carry out the slicing process. This research aims to measure the production and productivity levels and assess the feasibility of tobacco farming in Kendalbulur Village through costbenefit analysis. The research was conducted in July 2024, focusing on 37 tobacco farmers with 3 to 10 years of experience who own land areas of 0.75 ha, 0.5 ha, and 0.25 ha. The data analysis method used is quantitative descriptive analysis. The research results show that the net income received by farmers on a 0.25 ha land area is Rp 13,060,000 with an average revenue of Rp 17,500,000 and total costs of Rp 3,894,000. The R/C ratio on this land is 4.49. On a 0.5 ha land area, the net income reaches Rp 19,720,000 with an average revenue of Rp 30,000,000 and total costs of Rp 10,280,000, resulting in an R/C ratio of 2.91. For a land area of 0.75 ha, the net income is Rp 26,905,000 with an average revenue of Rp 42,000,000 and total costs of Rp 15,095,000, with an R/C ratio of 2.78. In conclusion, tobacco cultivation in Kendalbulur Village is profitable and feasible, with a positive R/C ratio indicating that this farming practice is valuable. Farmers can gain significant benefits from their investment, highlighting the potential for further optimization and growth in the agricultural sector.

[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Welda Afrizzahra.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UB
Repository UB