Analisis Kebutuhan Bahasa Inggris Untuk Siswa Program Animasi.

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Rahma, Shinta Nuraisiyah and Pembimbing: Ishwayuni, S.Pd., M.Pd. (2024) Analisis Kebutuhan Bahasa Inggris Untuk Siswa Program Animasi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan menunjukkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan sesuai tuntutan standar ketenagakerjaan. Standar ketenagakerjaan pada masa modern menuntut kemampuan berkomunikasi di lingkup internasional (Bahasa Inggris) untuk meningkatkan daya saing lulusan SMK di pasar internasional, dimana siswa harus mempersiapkan diri bersaing dengan lulusan sekolah lain dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, guru bahasa Inggris sebaiknya menyesuaikan konten pembelajaran agar sesuai dengan bidang kompetensi siswa. Peneliti memilih jurusan animasi sebagai subjek penelitian ini karena belum banyak analisis kebutuhan dilakukan di jurusan animasi. Penelitian ini mencoba untuk mencari data mengenai kemahiran bahasa Inggris siswa animasi SMKN 4 Malang saat ini, aktivitas dan media pembelajaran yang disukai, serta target kebutuhan dan situasi target siswa di industry. Peneliti menggunakan penelitian metode campuran dalam penelitian ini. 95 dari 105 siswa, guru bahasa Inggris kelas sepuluh, dan guru animasi SMKN 4 Malang yang terlibat dalam penelitian ini. Kuesioner dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Selain itu, peneliti mengumpulkan dokumen terkait. Hasil kuesioner digunakan sebagai data primer, sedangkan hasil dari wawancara dan analisis dokumen digunakan sebagai data sekunder untuk mendukung hasil penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa siswa kelas sepuluh animasi SMKN 4 Malang rata-rata memiliki nilai laporan bahasa Inggris sedikit di atas Kriteria Ketutasan Minimal yang ditentukan sekolah. Mereka lebih suka belajar dalam kelompok atau melakukan proyek. Mereka juga suka belajar bahasa Inggris melalui YouTube dan internet. Mereka paling kesusahan dengan tata bahasa, kosa kata, dan penguasaan berbicara. Para siswa dilaporkan kesulitan memahami idiom, ekspresi, dan terminologi animasi. Komunikasi interpersonal yang dimoderatori oleh teknologi adalah situasi paling umum di mana bahasa Inggris diterapkan dalam industri animasi, diikuti dengan penggunaan bahasa Inggris dalam instruksi pengoperasian perangkat lunak. Studi ini menemukan bahwa silabus yang digunakan berfokus pada keterampilan menulis dan membaca, namun menunjukkan kurangnya tata bahasa dan kosa kata. Penelitian ini menyarankan beberapa strategi untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris bagi siswa animasi di SMKN 4 Malang. Studi ini merekomendasikan untuk menggabungkan pelajaran tata bahasa pada bentuk kata kerja, struktur kalimat, dan artikel, menggunakan aktivitas seperti mengoreksi pesan terkait animasi dan bermain peran skenario komunikasi di dunia nyata. Selain itu, studi ini juga menekankan pentingnya pengembangan kosa kata, seperti jargon animasi, istilah perangkat lunak, dan ekspresi idiomatik yang digunakan dalam umpan balik proyek internasional. Guru dapat memperkenalkan istilah-istilah khusus industri tersebut melalui glosarium, definisi, dan aktivitas interaktif seperti kartu flash atau permainan mencocokkan. Penelitian ini juga mengusulkan penggunaan video YouTube untuk menyesuaikan dengan gaya belajar pilihan siswa.

English Abstract

Vocational high school plays a role in creating high-quality human resources and demonstrates mastery of knowledge, technology, and skills by the demands of labor standards. Modern labor standards have demanded the ability to communicate internationally (English) to increase the competitiveness of vocational school graduates in the international market, where students must prepare to compete with graduates from other domestic institutions and foreign countries. Therefore, English teachers should customize learning content to correspond to the student's field of competence. The researcher decided to pick animation major as the research ground because there has not been much focus on needs analysis for animation majors. The study attempts to find data on SMKN 4 Malang animation students' current English proficiencies, preferred learning activities and media, and the students’ target needs and target situations in the industry. The researcher employed mixed-method research in the study. There were 95 out of 105 animation students, the tenth-grade English teacher, and animation teachers of SMKN 4 Malang involved in this study. Questionnaire and interview were used to gather data. In addition, the researcher collected related documents. The outcome from the questionnaire was used as the primary data, while the output from the interview and document analysis served as the secondary data to support the findings. The findings found that the tenth grade animation students of SMKN 4 Malang, on average, have their English subject report score slightly above the determined passing score and can follow the English teacher’s teaching. They prefer to learn in groups or on a project. They also like to learn English using via YouTube and the internet. They are most troubled with grammar, vocabulary, and speaking mastery. The students reportedly struggled to understand idioms, expressions, and animation terminology. Interpersonal communication moderated by technology is the most common situation where the English language is applied in the animation industry, followed by the use of English in software operation instruction. The study found that the syllabus focused on writing and reading skills but revealed a lack of grammar and vocabulary. This study suggests several strategies to enhance English language learning for animation students at SMKN 4 Malang. It recommends incorporating grammar lessons on verb tenses, sentence structure, and articles, using activities such as correcting animation-related messages and roleplaying real-world communication scenarios. Additionally, it emphasizes the importance of vocabulary development, including animation jargon, software terms, and idiomatic expressions used in international project feedback. Teachers can introduce those industry-specific terms through glossaries, definitions, and interactive activities like flashcards or matching games. The study also proposes using YouTube videos to match students' preferred learning styles.

[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Shinta Nuraisiyah Rahma.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item
Selengkapnya
Sumber Repository UB
Repository UB