Analisis dan Pemetaan Emisi Karbon Dioksida (CO2) dari Aktivitas Rumah Tangga Non-Usaha di Kota Kediri

Sujak, Alhamdra Andika and Putri Setiani, S.T., M.ES., Ph.D., and Fajri Anugroho, S.TP., M.Agr., Ph.D. (2025) Analisis dan Pemetaan Emisi Karbon Dioksida (CO2) dari Aktivitas Rumah Tangga Non-Usaha di Kota Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Kediri sebagai kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur memiliki penduduk sejumlah 298.820 jiwa pada tahun 2023. Kota Kediri memiliki rata-rata suhu tertinggi pada 31oC pada tahun 2016, namun terdapat anomali suhu tertinggi pada tahun 2023 yang mencapai 36,2oC. Menurut UI Green Metric tahun 2022 dan 2024, Kota Kediri menempati peringkat pertama sebagai kota paling berkelanjutan di Indonesia. Selama 10 tahun terakhir, Kota Kediri mencatat peningkatan laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0,89%. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah emisi karbon dioksida (CO2) primer, sekunder, dan total serta menganalisis hubungan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap emisi karbon dioksida dari aktivitas rumah tangga non-usaha di Kota Kediri. Hasil dari identifikasi jejak emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga non-usaha di Kota Kediri akan dipetakan sesuai dengan jumlah kecamatan di Kota Kediri. Kota Kediri memiliki tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Pesantren, dan Kota. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perhitungan emisi CO2 yang mengacu pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Guidelines. Teknik observasi dan wawancara digunakan untuk mengambil data primer yang dibutuhkan. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa jejak karbon primer yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar memasak dan kendaraan rumah tangga mencapai 198.776,88 ton CO2/tahun. Sementara itu, jejak karbon sekunder dari konsumsi listrik mencapai 214.457 ton CO2/tahun, menghasilkan total jejak karbon sebesar 413.233,464 ton CO2/tahun. Faktor fisik, seperti tipe rumah dan daya listrik, serta faktor sosial, seperti penghasilan dan tingkat pendidikan, berpengaruh terhadap jejak karbon di Kota Kediri. Tipe rumah dan daya listrik memiliki korelasi lemah hingga cukup terhadap jejak karbon primer (0,239 dan 0,287) dan cukup hingga kuat terhadap jejak karbon sekunder (0,36 dan 0,506). Penghasilan dan tingkat pendidikan memiliki korelasi cukup terhadap jejak karbon primer (0,407 dan 0,3378) serta sekunder (0,415 dan 0,4423). Penelitian ini menegaskan bahwa faktor fisik dan sosial secara signifikan memengaruhi emisi karbon.

English Abstract

Kediri City as the third-largest city in East Java Province, had a population of 298,820 in 2023. The city recorded an average highest temperature of 31°C in 2016, but an anomaly occurred in 2023 with a peak temperature of 36.2°C. According to the UI Green Metric rankings in 2022 and 2024, Kediri City was recognized as the most sustainable city in Indonesia. Over the past decade, the city has experienced an average population growth rate of 0.89%.This study aims to identify the primary, secondary, and total carbon dioxide (CO2) emissions and analyze the factors influencing CO2 emissions from non-commercial household activities in Kediri City. The identified CO2 emissions will be mapped across the three districts within the city: Mojoroto, Pesantren, and Kota. The research employs a descriptive quantitative method, using CO2 emission calculations based on the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Guidelines. Primary data were collected through observation and interviews to ensure accuracy and reliability. The findings are expected to provide insights into the spatial distribution of carbon emissions and the key factors contributing to household-level emissions. The identification results indicate that the primary carbon footprint generated from household fuel usage for cooking and transportation amounts to 198.776,88 tons of CO2 per year. Meanwhile, the secondary carbon footprint from electricity consumption reaches 214.457 tons of CO2 per year, resulting in a total carbon footprint of 413.233,464 tons of CO2 per year. Physical factors, such as house type and electricity capacity, as well as social factors, including income and education level, significantly influence the carbon footprint in Kota Kediri. House type and electricity capacity exhibit weak to moderate correlations with the primary carbon footprint (0.239 and 0.287) and moderate to strong correlations with the secondary carbon footprint (0.36 and 0.506). Income and education level show moderate correlations with both the primary carbon footprint (0.407 and 0.3378) and the secondary carbon footprint (0.415 and 0.4423). This study confirms that physical and social factors significantly affect carbon emissions.

Text (DALAM MASA EMBARGO) Alhamdra Andika Sujak.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item